Pengertian Metode Penelitian
Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu, kegiatan penelitian itu di dasarkan pada cirri ciri keilmuan
yaitu rasional,empiris, dan sistematis.
Macam-macam Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian :
- Penelitian dasar
- Penelitian pengembangan (R & D)
- Penelitian terapan
Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian :
- Penelitian eksperimen
- Penelitian survey
- Penelitian naturalistic
Pengertian Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode penelitian kualitatif sering diartikan
penelitian naturalistic, karena penelitian nya dilakukan pada kondisi yang
alamiah , karena pada awal nya metode ini lebih banyak digunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya (bersifat kualitatif).
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Aksioma:
Aksioma
dasar
|
Metode
kuantitatif
|
Metode
kualitatif
|
||||||||
Sifat
realitas
|
Dapat
di klasifikasikan, konkrit, teramati, terukur
|
Ganda,
holistic, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
|
||||||||
Hubungan
peneliti dengan yang di teliti
|
Independen,
supaya terbangun obyektivitas
|
Interaktif
dengan sumber data supaya memperoleh makna
|
||||||||
Hubungan
variable
|
Sebab akibat (kausal)
|
Timbal
balik/interaktif
|
||||||||
Kemungkinan
generalisasi
|
Cenderung
membuat generalisasi
|
Transferbility
(hanya dalam konteks dan waktu)
|
||||||||
Peranan
nilai
|
Cenderung
bebas nilai
|
Terikat
nilai – nilai yang dibawa peneliti dan sumber data
|
Karakteristik Metode Kuantitatif dan Kualitatif
Metode Kuantitatif
Desain
- Spesifik, jelas, rinci
- Ditentukan secara mantap sejak awal
- Menjadi pegangan angkah demi langkah
- Menunjukan hubungan antar variable
- Menguji teori
- Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
- Kuesioner
- Observasi dan wawancara terstruktur
- Test, angket, wawancara terstruktur
- Instrumrnt yang telah terstandar
Data
- Kuantitatif
- Hasil pengukuran variable yang operasionalkan dengan menggunakan instrumen
- Besar
- Representative
- Sedapat mungkin random
- Di tentukan sejak awal
- Setelah selesai pengumpulan data
- Deduktif
- Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
- Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
- Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
- Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
- Luas dan rinci
- Literature yang berhubungan dengan masalah dan variable yang diteliti
- Prosedur yang spesifik dan rinci langkah langkahnya
- Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
- Hipotesis dirumuskan dengan jelas
- Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
- Setelah semua kegiatan yang direncanakan
- Pengujian validitas ralibilitas instrument
Metode Kualitatif
Desain
- Umum
- Fleksibel
- Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
- Menemukan pola yang bersifat interaktif
- Menemukan teori
- Menggambarkan realitas yang kompleks
- Memperoleh pemahaman makna
14. Tekhnik
pengumpulan data
·
Dokumentasi
·
Tringulasi
15. Instrument
penelitian
·
Peneliti sebagai instrument
·
Buku catatan, tape recorder, camera,
handycam dll
16. Data
Deskriftif
kualitatif
Dokumen
pibadi
17. Sampel
·
kecil
·
tidak Representative
·
purposive
·
berkembang selama proses penelitian
18. Analisis
Setelah selesai
pengumpulan data terus menerus dari awal nyampe akhir
Induktif
Model tema teori
Menggunakan statistik untuk
menguji hipotesis
19. Hubungan
dengan responden
Empati
Pendudukan sama
Jangka lama
20. Usulan
desain
Singkat
Literature bersifat sementara
Prosedur bersifat umum
Makalah bersifat sementara
Tidak dirumuskan hipotesis
Focus penelitian
21. Kapan
penelitian dianggap selesai
Setelah tidak ada data dianggap
baru/jenuh
22. Kepercyaan
terhadap hasil penelitian
Pengujian kredibilitas,
depenabilitas proses dan hasil penelitian
Proses
penelitian
Perbedaan antara metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif juga dapat dilihat dari proses penelitian. Proses
dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat
sirkuler.
- Proses
Penelitian Kuantitatif
Proses penelitian kuantitatif pada
prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari
apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Penyimpangan antara
aturan dengan pelaksanaan, teori dengan praktek, perencanaan dengan pelaksanaan
dan sebagainya. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek
yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah.
Masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali
melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat
menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui
membaca berbagai referensi, selanjutnya merumuskan secara spesifik, dan dibuat
dalam bentuk kalimat tanya.
Untuk
menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipostesis) maka, peneliti
dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan maslaah dan berfikir.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan
sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (hipotesis). Jadi kalau jawaban terhadap rumusan masalah yang baru
didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum
ada pembuktian secara empiris (factual) maka jawaban itu disebut hipotesis.
Untuk
menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode/strtegi/pendekatan/desain
penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah
tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki.
Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang
lain. Dalam penelitian kuantitatif metode penelitian yang dapat digunakan
adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action research,
policy research (selain metode naturalistic dan sejarah).
Setelah
metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument
penelitian. Instrument ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat
berbentuk test, angket atau kuosioner, untuk pedoman wawancara atau observasi.
Sebelum instrument digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian
harus terlebih dulu diuji viliditas dan rehabilitasnya.
Pengumpulan
data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel.
Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap temuannya, maka sampel yang
diambil harus representative (mewakili)
Setelah
data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistic tertentu. Berdasarkan
analisis ini apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima atau apakah
penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak.
Kesimpulan
adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban
terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses penelitian kuantitatif diatas maka
Nampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linier, dimana
langkha-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis,
mengumpulkan data, analisis data dan kesimpulan dan saran.
Penggunaan konsep dan teori yang relevan
serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun
hipotesis merupakan aspek logika (logico-hypothetico), sedangkan pemilihan
metode penelitian, menyusun instrument, mengumpulkan data dan analisisnya
adalah merupakan aspek metodologi untuk memverifikasikan hipotesis yang
diajukan
- Proses
Penelitian Kualitatif
Rancangan penelitian kualitatif
diibaratkan oleh Bodgan, seperti orang mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat
yang akan dituju, tetapi tentu belum tahu pasti apa yang ditempat itu. Ia akan
tahu setelah memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis,
gambar-gambar, berfikir dan melihat obyek dan aktivitas orang yang ada
disekelilingnya, melakukan wawancara seperti orang asing yang mau melihat
pertunjukan wayang kulit atau kesenian atau peristiwa lain. Ia belum tahu apa,
mengapa, bagaimana wayang kulit itu. Ia akan tahu setelah ia melihat, mengamati
dan menganalisis dengan serius.
Berdasarkan
ilustrasi diatas, dapat dikemukakan bahwa walaupun peneliti kualitatif belum
memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki
obyek/lapangan. Pada waktu memasuki obyek, peneliti tentu masih merasa asing
terhadap obyek tersebut. Setelah memasuki obyek, peneliti kualitatif akan
melihat segala sesuatu yang ada ditempat itu, yang masih bersifat umum. Pada
tahap ini disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grandtour wuestion.
Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan,
dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang
diperolehnya.
Proses
penelitian kualitatif pada tahap ke-2 disebut tahap reduksi/focus. Pada tahap
ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap
pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti mereduksi data yang ditemukan pada
tahap 1 untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini
peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting,
berguna, dan baru. Data yang tidak dipakai disingkirkan. Berdasaarkan
pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut selanjutnya dikelompok menjadi
berbagai kategori yang ditetapkan sebagai focus penelitian.
Proses
penelitian kualitatif, pada tahap ke-3, adalah tahap selection. Pada tahap ini
peneliti menguraikan focus yang telah ditetapkan menjadilebih rinci. Pada tahap
ke-3 ini, setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan
informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara
mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi suatu banguna pengetahuan,
hipotesis atau ilmu yang baru.
Hasil
akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau
informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu
menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis ata ilmu baru
yang didapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf
hidup manusia.
Proses
pemilihan data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi)
tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan
dari berbagai sumber.
Pada tahap ke lima, peneliti mencandra
kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan dibuat itu
kredibel atau tidak. Untuk memastikan kesimpulan yang telah dibuat tersebut,
maka peneliti masuk lapangan lagi, mengulangi pertanyaan dengan cara dan sumber
yang berbeda, tetapi tujuannya sama. Kalau kesimpulan telah diyakini memiliki
kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai.
- Penggunaan
Metode Kuantitatif
- Bila
masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi.
Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka
data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.
- Bila
peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode
penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang
luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut
- Bila ingin
diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk
kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya
pengeruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan.
- Bila peneliti
bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat
berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif
- Bila
peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari
masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ
- Bila ingin
menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori
dan produk tertentu
2. Metode Kualitatif
Metode
kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan
metode kuantitatif. Berikut ini dikemukakan kapan metode kualitatif digunakan.
·
Bila masalah penelitian belum jelas,
masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap. Kondisi semacam ini cocok
diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti akan langsung masuk ke
obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour question, sehingga masalah akan
dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti akan
melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek. Ibarat orang akan mencari sumber
minyak, tambang emas, dan lain-lain.
·
Untuk memahami makna dibalik data yang
tampak. Gejala sosial sering tidak bias difahami berdasarkan apa yang diucapkan
dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna
tertentu. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan
observasi berperan serta, dan dokumentasi.
·
Untuk memahami interaksi sosial.
Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan
penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara
mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan ditemukan
pola-pola hubungan yang jelas..
·
Memahami perasaan orang. Perasaan orang
sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik
pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut
merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
·
Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif
paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data
yang diperoleh melalui lapangan. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap
awalnya melakuakan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang
mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala.
Hipotesis tersebut selanjutnya diverivikasi dengan pengumpulan data yang lebih
mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
·
Untuk memastikan kebenaran data. Data
sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui
tekik pengumpulan data secara trigulasi/gabungan, maka kepastian data akan
lebih terjamin dan data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, penelitian
berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
·
Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah
perkembangan kehidupan atau seorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak
melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara
mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah
perkembangan kehidupan seseorang dapat diketahui.
F.
Jangka Waktu Penelitian Kualitatif
Pada umumnya jangka waktu penelitian
kualitatif cukup lama, karena tujuan penelitian kualitatif bersifat penemuan.
Bukan sekedar pembuktian hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif. Namun
demikian kemungkinan jangka penelitian berlangsung dalam waktu yang pendek,
bila telah ditemukan sesuatu dan datanya sudah jenuh. Ibarat mencari
provokator, atau mengurai masalah, atau memahami makna, kalau semua itu dapat
ditemukan dalam satu minggu, dan telah teruji kredibilitasnya, maka penelitian
kualitatif dinyatakan selesai, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama.
G.
Apakah Metode Kualitatif dan Kuantitatif dapat digabungkan.
Setiap metode penelitian memiliki
keunggulan dan kekurangan.oleh karena itu metode kualitatif dan kuantitatif
keberadaannya tidak perlu dipertentangkan karena keduanya justru saling
melengkapi (Complement each other). Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan
untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas, dan umumnya dilakukan pada
populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendalam. Sementara itu
metode penelitian kualitatif cocok digunakan untuk meneliti dimana masalahnya
belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak luas, sehingga hasil
penelitian lebih mendalam dan bermakna. Metode kuantitatif cocok untuk menguji
hipotesis/teori sedangkan metode kualitatif cocok untuk menemukan
hipotesis/teori.
Menurut penulis, ke dua metode tersebut
dapat digunakan bersama-sama atau digabungkan, tetapi dengan catatan sebagai
berikut.
1.
Dapat digunakan bersama untuk meneliti
pada obyek yang sama. Tetapi tujuan yang berbeda.
2.
Digunakan secara bergantian. Pada tahap
pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis.
Selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif.
3.
Metode penelitian tidak dapat
digabungkan karena paradigmanya berbeda. Tetapi dalam penelitian kuantitatif
dapat menggabungkan penggunaan teknik pengumpulan data (bukan metodenya),
sepertinya penggunaan trigulasi dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif misalnya, teknik pengumpulan data yang utamanya menggunakan
kuosioner, data yang diperoleh adalah data kuantitatif.
4.
Dapat menggunakan metode tersebut secara
bersamaan, asal kedua metode tersebut telah difahami dengan jelas, dan
seseorang telah berpengalaman luas dalam melakukan penelitian.
H.
Kompetensi Peneliti Kuantitatif dan Kualitatif
1.
Kompetensi
peneliti kuantitatif
a) Memiliki
wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti
b) Mempu
melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah
penelitian yang betul-betul masalah
c) Mampu
menggunakan teori tepat sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah yang
diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian
d) Memahami
berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode survey,
eksperimen, expost facto, evaluasi dan sejenisnya
e) Memahami
teknik-teknik sampling. Seperti probability sampling dan nonprobability
sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah sampel yang representative
dengan sampel error tertentu
f) Mampu
menyusun instrument untuk mengukur berbagai variable yang diteliti, mampu
menguji validitas dan reliabilitas instrument
g) Mampu
mengumpulkan data dengan kuosioner, maupun dengan wawancara atau observasi
h) Bila
pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu mengorganisasikan tim
peneliti dengan baik
i)
Mampu menyajikan data, menganalisis data
secara kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis
penelitian yang telah dirumuskan
j)
Mampu memberikan interpretasi terhadap
data hasil penelitian maupun hasil pengujian hipotesis
k) Mampu
membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil penelitian ke
pihak-pihak yang terkait
l)
Mampu membuat abstraksi hasil
penelitian, dan membuat artikel untuk dimuat kedalam jurnal ilmiah
2.
Kompetensi
Peneliti Kualitatif
a) Memiliki
wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti
b) Mampu
menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada konteks sosial yang akan
diteiti. Menciptakan rapport berarti mampu membangun hubungan yang akrab dengan
setia orang yang ada pada konteks sosial
c) Memiliki
kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian (konteks
sosial)
d) Mampu
menggali sumber data dengan observasi partisipan dan wawancara mendalam secara
triangulasi, serta sumber-sumber lain
e) Mampu
menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan mulai dari
analisis deskriptif, domain, komponensial, dan tema kultural atau budaya
f) Mampu
menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas
hasil penelitian
g) Mampu
menghasilkan temuan penegtahuan, hipotesis atau ilmu baru
h) Mampu
membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap, dan rinci.