KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang Maha pengasih lagi
Maha penyayang, yang telah memberi rahmat
serta hidayahNya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini. Tak
lupa sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
sang pilihan dan sang pemilik ukhwah.
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk
melatih mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah.Penulis juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada dosen pembimbing
Rangga Galura.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan karena masih tetap belajar. Oleh karena
itu, penulis dengan terbuka akan menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan. Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca.
Serang, 22 Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apakah itu Hipnotis? (Ontologis)
B. Sejarah Hipnotis (Epistiomologi)
B.1 Macam-Macam Pengaplikasian Hipnotis
B.2 Tipe-tipe Orang Yang Tidak Bisa Dihipnotis:
C. Manfaat Hipnotis (Aksiologis)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsipnya
untuk mengakses alam bawah sadar seseorang bisa dilakukan dengan menggunakan
berbagai teknik. Misalnya teknik verbal (sugesti), teknik relaksasi progresif,
teknik penggunaan energi, teknik visualisasi, dan teknik mistik (supranatural,
baik ilmu hitam maupun putih). Hipnotis adalah cara seseorang untuk menguasai
alam bawah sadar, cara ini masih sering di salah gunakan dan menjadi hal yang
simpang siur atas kemurnian dari unsur mistik atau ilmu hitam. Hipnotis bukan
menjadi hal yang tabu sekarang, semua orang bisa mempelajari hipnotis, dan
banyak potensi buruk bagi seorang yang punya kemampuan hipnotis.
B. Rumusan Masalah
- Penjelasan Hipnotis Secara Ontologis
- Penjelasan Hipnotis Secara Epistimologis
- Penjelasan Hipnotis Secara Aksiologis
C. Tujuan Penulisan
- Memenuhi Tugas Presentasi Filsafat.
- Memecahkan masalah dalam materi yang di bahas.
- Membantu seseorang agar lebih mengerti lagi tentang Hipnotis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apakah itu Hipnotis? (Ontologis)
Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun
hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang
mirip tidur, dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar
berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah
dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic
sudah tidak lagi mengambil peranan.Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada
kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus. Jadi proses hipnotis adalah
proses membimbing seseorang berpindah fokus dari eksternal ke internal
(konsentrasi).
Menurut berbagai ahli, secara sederhana kita dapat mengatakan
bahwa pikiran manusia terdiri dari dua fungsi : alam sadar (berpengaruh pada
kehidupan kita sekitar 12 %), dan alam bawah sadar (88%). Artinya alam bawah
sadar mengelola lebih banyak kehidupan kita. Ada ahli lain yang membedakan
menjadi 3 (sadar, bawah sadar, dan tak sadar), namun untuk memudahkan kita
sederhanakan saja hanya ada dua fungsi. Alam sadar berfungsi secara kritis
memfilter segala informasi yang akan masuk ke otak, menimbang, memeriksa secara
logic, menganalisis dan seterusnya. Sedangkan alam bawah sadar tidak melakukan
fungsi itu, disini disimpan memori, disimpan pula program-program dan pola
prilaku kita, demikian juga mengatur berbagai fungsi organ tubuh.
Alam bawah sadar ini mirip anak kecil, ia tidak bisa membedakan
antara realitas dan imajinasi. Pada saat kita rileks dan konsentrasi, secara
otomatis alam bawah sadar ini akan terakses. Ini menjelaskan kenapa kreativitas
munculnya pada saat kita rileks.
Nah
gejala hipnotis sebenarnya bukan hal yang aneh. Setiap hari kita ini masuk dan
keluar kondisi hipnotis / trance berkali-kali, hanya saja levelnya biasanya
ringan. Misal saat kita nonton TV, dimana perhatian kita terserap sepenuhnya di
TV, maka kita tidak sadar akan sekeliling dan menjadi sangat tersugesti oleh
TV. Pada saat kita melihat film seseorang yangdiperkosa, maka kita akan sedih
dan marah, padahal kita tah itu cuman film. Namun, sekali lagi, namun, karena
pada saat nonton TV kita rileks dan konsentrasi, maka fungsi bawah sadar
menjadi mendominasi, dan alam bawah sadar tidak bisa membedakan antara realitas
dan imajinasi. Maka kita menjadi terhanyut dan sedih. Konyol bukan?
Itu mirip dengan saat seorang dihipnotis, ia tahu bahwa ia bukan
kucing, namun terus saja ia mengeong-ngeong, karena alam bawah sadar sudah
mengijinkan si penghipnotis untuk memprogram-nya “menjadi” kucing. Sedangkan
alam sadarnya sudah dibuat menjadi kurang berfungsi pada saat ia di induksi ke
hypnosis stateFenomena hipnotis/ trance ringan juga terjadi setiap hari saat
terhanyut membaca buku, nyetir di tol, mendengarkan musik klasik, pacaran
sampai lupa waktu, sepuluh jam terasa sejam, dan seterusnya.
B. Sejarah Hipnotis (Epistiomologi)
Hipnotis yang ada sekarang sudah sangat maju
dibanding hipnotis 200 tahun yang lalu. Para tokoh yang menggunakan hipnotis
mencoba merumuskan hipnotis secara ilmiah dan juga menemukan berbagai teknik
baru yang efektif. Kali ini kita akan mengulas sejarah hipnotis melalui peran
para tokoh hipnotis yang terkenal dari masa ke masa. Penggunaan hipnotis sudah
ada sebelum sejarah itu sendiri tercatat. Tentu saja waktu itu hipnotis belum
dikenal dengan nama hipnotis. Hipnotis pada masa dulu dipraktekkan dalam ritual
agama maupun ritual penyembuhan.
Catatan sejarah tertua tentang hipnotis yang
diketahui saat ini berasal dari Ebers Papyrus yang menjelaskan teori dan
praktek pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun 1552 SM. Dalam Ebers Papyrus
diceritakan di sebuah kuil yang dinamai "Kuil Tidur", para pendeta
mengobati pasiennya dengan cara menempelkan tangganya di kepala pasien sambil
mengucapkan sugesti untuk penyembuhan. Para pendeta penyembuh tersebut
dipercaya memiliki kekuatan magis oleh masyarakat.
Seorang Raja Mesir yang bernama Pyrrhus,
Kaisar Vespasian, Francis I dari Prancis dan para bangsawan Prancis lainnya
sampai Charles X ternyata juga mempraktekkan cara pengobatan yang intinya
memberi sugesti kepada pasien untuk sembuh. Pada sebuah dinding kuil di India juga
digambarkan suatu proses pengobatan pada saat pasien dalam kondisi trance yang
dicapai melalui suatu tarian atau gerakan-gerakan monoton dalam acara ritual
penyembuhan.
Pada sekitar tahun 1500 Paracelsus
memperkenalkan suatu istilah Magnetisme, yaitu dengan magnet seseorang dapat
disembuhkan penyakitnya, seperti halnya yang dia lakukan kepada
pasien-pasiennya. Cara pengobatan inilah yang kemudian diadopsi oleh Mesmer.
Abad 18 adalah abad munculnya hipnotis modern.
Diawali oleh kisah seseorang pendeta Katolik bernama Gassner yang tinggal di
Klosters sebelah timur Switzerland. Gassner punya teori "seseorang sakit
adalah karena kemasukan setan". Untuk mencapai kesembuhan, setan itu harus
dikeluarkan dari tubuh. Berbeda dengan para penyembuh waktu dulu yang menutup
diri dari tinjauan medis, Gassner mempersilakan para dokter untuk mengobservasi
cara pengobatannya.
Gassner mengobati pasiennya secara bersamaan.
Pasien duduk berjajar secara memanjang seperti barisan kursi gereja. Sebelum
Gassner keluar untuk menemui pasien, seseorang asisten Gassner memberi semacam
ceramah yang salah satu isinya adalah ketika Gassner menyentuhkan tongkat
salibnya ke badan pasien, maka pasien akan langsung tersungkur di lantai dan
tidak sadarkan diri. Dan itulah yang benar-benar terjadi ketika Gassner
menyentuhkan tongkat salibnya ke tubuh pasien satu per satu.
Pasien yang tidak sadarkan diri itu dianggap
mati, dan ketika dibangunkan kembali, pasien dianggap lahir kembali dalam
kondisi suci dan terbebas dari pengaruh setan. Dalam kondisi pasien tidak
sadarkan diri, Gassner memberi sugesti bahwa setan telah diusir dari tubuh
pasien. Pada tahun 1770-an, Mesmer termasuk salah satu dokter yang sering
menyaksikan cara pengobatan Father Gassner.
B.1 Macam-Macam Pengaplikasian
Hipnotis
Hipnotis merupakan ilmu pengetahuan yang bisa
diaplikasikan pada banyak bidang ilmu maupun bidang kehidupan. Diantaranya
adlah : Stage Hypno, Hipnoterapi, Hypnobirthing, Hypnoselling, Hypnowriting,
dan lain sebagaianya.
B.2 Tipe-tipe Orang Yang Tidak Bisa Dihipnotis:
- Orang yang tidak bisa rileks secara fisik dan mental.
- Kondisi orang yang tidak mau dihipnotis [menolak untuk dihipnotis] - Bukannya tidak bisa dihipnotis, namun sulit sekali
- Orang yang sulit untuk fokus
C. Manfaat Hipnotis (Aksiologis)
Hipnotis dapat digunakan sebagai
terapi pemecahan berbagai masalah. Hipnotis atau Hypnotherapy adalah terapi
yang menggunakan media hypnosis sebagai alat untuk membantu memecahkan
masalah-masalah psikologi/mental. Pikiran bahwa sadar kita ternyata mempunyai
kontribusi yang besar [85%] dari apa yang kita lakukan setiap hari. Dengan melakukan Hypnotherapy objek hipnotis
akan merasa tenang ketika merasakan kegelisahan bahkan phobia sekalipun, ini
disebabkan karna alam bawah sadar kita terkonsentrasi terhadap sugesti positif yang
membimbing kita untuk merubah pola fikir kita pada hal-hal positif yang di
sugestikan.
BAB III
A. Kesimpulan
Bahwa Hipnotis tidak digunakan hanya untuk
kejahatan, Namun Hipnotis dapat digunakan juga untuk kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar