Sabtu, 18 Januari 2014

Makalah Filsafat & Logika tentang "Hipnotis"

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, yang telah memberi rahmat serta hidayahNya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sang pilihan dan sang pemilik ukhwah.
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah.Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing Rangga Galura.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan karena masih tetap belajar. Oleh karena itu, penulis dengan terbuka akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan. Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.



Serang, 22 Januari 2013


Penyusun








DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR. 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN.. 4
A.     Latar Belakang. 4
B.      Rumusan Masalah. 4
C.      Tujuan Penulisan. 4
BAB II 5
PEMBAHASAN.. 5
A.     Apakah itu Hipnotis? (Ontologis). 5
B.     Sejarah Hipnotis (Epistiomologi). 6
B.1 Macam-Macam Pengaplikasian Hipnotis. 7
B.2 Tipe-tipe Orang Yang Tidak Bisa Dihipnotis: 7
C.     Manfaat Hipnotis (Aksiologis). 7
BAB III 8
PENUTUP. 8
A.     Kesimpulan. 8









BAB I
PENDAHULUAN

 

A.     Latar Belakang

Pada prinsipnya untuk mengakses alam bawah sadar seseorang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik. Misalnya teknik verbal (sugesti), teknik relaksasi progresif, teknik penggunaan energi, teknik visualisasi, dan teknik mistik (supranatural, baik ilmu hitam maupun putih). Hipnotis adalah cara seseorang untuk menguasai alam bawah sadar, cara ini masih sering di salah gunakan dan menjadi hal yang simpang siur atas kemurnian dari unsur mistik atau ilmu hitam. Hipnotis bukan menjadi hal yang tabu sekarang, semua orang bisa mempelajari hipnotis, dan banyak potensi buruk bagi seorang yang punya kemampuan hipnotis.

B.     Rumusan Masalah

  • Penjelasan Hipnotis Secara Ontologis
  • Penjelasan Hipnotis Secara Epistimologis
  • Penjelasan Hipnotis Secara Aksiologis


C.     Tujuan Penulisan

  • Memenuhi Tugas Presentasi Filsafat.
  • Memecahkan masalah  dalam materi yang di bahas.
  • Membantu seseorang agar lebih mengerti lagi tentang Hipnotis.







BAB II
PEMBAHASAN

 

A.     Apakah itu Hipnotis? (Ontologis)

Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan.Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus. Jadi proses hipnotis adalah proses membimbing seseorang berpindah fokus dari eksternal ke internal (konsentrasi).

Menurut berbagai ahli, secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa pikiran manusia terdiri dari dua fungsi : alam sadar (berpengaruh pada kehidupan kita sekitar 12 %), dan alam bawah sadar (88%). Artinya alam bawah sadar mengelola lebih banyak kehidupan kita. Ada ahli lain yang membedakan menjadi 3 (sadar, bawah sadar, dan tak sadar), namun untuk memudahkan kita sederhanakan saja hanya ada dua fungsi. Alam sadar berfungsi secara kritis memfilter segala informasi yang akan masuk ke otak, menimbang, memeriksa secara logic, menganalisis dan seterusnya. Sedangkan alam bawah sadar tidak melakukan fungsi itu, disini disimpan memori, disimpan pula program-program dan pola prilaku kita, demikian juga mengatur berbagai fungsi organ tubuh.

Alam bawah sadar ini mirip anak kecil, ia tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Pada saat kita rileks dan konsentrasi, secara otomatis alam bawah sadar ini akan terakses. Ini menjelaskan kenapa kreativitas munculnya pada saat kita rileks.

Nah gejala hipnotis sebenarnya bukan hal yang aneh. Setiap hari kita ini masuk dan keluar kondisi hipnotis / trance berkali-kali, hanya saja levelnya biasanya ringan. Misal saat kita nonton TV, dimana perhatian kita terserap sepenuhnya di TV, maka kita tidak sadar akan sekeliling dan menjadi sangat tersugesti oleh TV. Pada saat kita melihat film seseorang yangdiperkosa, maka kita akan sedih dan marah, padahal kita tah itu cuman film. Namun, sekali lagi, namun, karena pada saat nonton TV kita rileks dan konsentrasi, maka fungsi bawah sadar menjadi mendominasi, dan alam bawah sadar tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Maka kita menjadi terhanyut dan sedih. Konyol bukan?

Itu mirip dengan saat seorang dihipnotis, ia tahu bahwa ia bukan kucing, namun terus saja ia mengeong-ngeong, karena alam bawah sadar sudah mengijinkan si penghipnotis untuk memprogram-nya “menjadi” kucing. Sedangkan alam sadarnya sudah dibuat menjadi kurang berfungsi pada saat ia di induksi ke hypnosis stateFenomena hipnotis/ trance ringan juga terjadi setiap hari saat terhanyut membaca buku, nyetir di tol, mendengarkan musik klasik, pacaran sampai lupa waktu, sepuluh jam terasa sejam, dan seterusnya.

B.     Sejarah Hipnotis (Epistiomologi)

Hipnotis yang ada sekarang sudah sangat maju dibanding hipnotis 200 tahun yang lalu. Para tokoh yang menggunakan hipnotis mencoba merumuskan hipnotis secara ilmiah dan juga menemukan berbagai teknik baru yang efektif. Kali ini kita akan mengulas sejarah hipnotis melalui peran para tokoh hipnotis yang terkenal dari masa ke masa. Penggunaan hipnotis sudah ada sebelum sejarah itu sendiri tercatat. Tentu saja waktu itu hipnotis belum dikenal dengan nama hipnotis. Hipnotis pada masa dulu dipraktekkan dalam ritual agama maupun ritual penyembuhan.

Catatan sejarah tertua tentang hipnotis yang diketahui saat ini berasal dari Ebers Papyrus yang menjelaskan teori dan praktek pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun 1552 SM. Dalam Ebers Papyrus diceritakan di sebuah kuil yang dinamai "Kuil Tidur", para pendeta mengobati pasiennya dengan cara menempelkan tangganya di kepala pasien sambil mengucapkan sugesti untuk penyembuhan. Para pendeta penyembuh tersebut dipercaya memiliki kekuatan magis oleh masyarakat.

Seorang Raja Mesir yang bernama Pyrrhus, Kaisar Vespasian, Francis I dari Prancis dan para bangsawan Prancis lainnya sampai Charles X ternyata juga mempraktekkan cara pengobatan yang intinya memberi sugesti kepada pasien untuk sembuh. Pada sebuah dinding kuil di India juga digambarkan suatu proses pengobatan pada saat pasien dalam kondisi trance yang dicapai melalui suatu tarian atau gerakan-gerakan monoton dalam acara ritual penyembuhan.

Pada sekitar tahun 1500 Paracelsus memperkenalkan suatu istilah Magnetisme, yaitu dengan magnet seseorang dapat disembuhkan penyakitnya, seperti halnya yang dia lakukan kepada pasien-pasiennya. Cara pengobatan inilah yang kemudian diadopsi oleh Mesmer.

Abad 18 adalah abad munculnya hipnotis modern. Diawali oleh kisah seseorang pendeta Katolik bernama Gassner yang tinggal di Klosters sebelah timur Switzerland. Gassner punya teori "seseorang sakit adalah karena kemasukan setan". Untuk mencapai kesembuhan, setan itu harus dikeluarkan dari tubuh. Berbeda dengan para penyembuh waktu dulu yang menutup diri dari tinjauan medis, Gassner mempersilakan para dokter untuk mengobservasi cara  pengobatannya.

Gassner mengobati pasiennya secara bersamaan. Pasien duduk berjajar secara memanjang seperti barisan kursi gereja. Sebelum Gassner keluar untuk menemui pasien, seseorang asisten Gassner memberi semacam ceramah yang salah satu isinya adalah ketika Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke badan pasien, maka pasien akan langsung tersungkur di lantai dan tidak sadarkan diri. Dan itulah yang benar-benar terjadi ketika Gassner menyentuhkan tongkat salibnya ke tubuh pasien satu per satu.

Pasien yang tidak sadarkan diri itu dianggap mati, dan ketika dibangunkan kembali, pasien dianggap lahir kembali dalam kondisi suci dan terbebas dari pengaruh setan. Dalam kondisi pasien tidak sadarkan diri, Gassner memberi sugesti bahwa setan telah diusir dari tubuh pasien. Pada tahun 1770-an, Mesmer termasuk salah satu dokter yang sering menyaksikan cara pengobatan Father Gassner.

B.1 Macam-Macam Pengaplikasian Hipnotis

Hipnotis merupakan ilmu pengetahuan yang bisa diaplikasikan pada banyak bidang ilmu maupun bidang kehidupan. Diantaranya adlah : Stage Hypno, Hipnoterapi, Hypnobirthing, Hypnoselling, Hypnowriting, dan lain sebagaianya.

B.2 Tipe-tipe Orang Yang Tidak Bisa Dihipnotis:

  1. Orang yang tidak bisa rileks secara fisik dan mental.
  2. Kondisi orang yang tidak mau dihipnotis [menolak untuk dihipnotis] - Bukannya tidak bisa dihipnotis, namun sulit sekali
  3. Orang yang sulit untuk fokus


C.     Manfaat Hipnotis (Aksiologis)

Hipnotis dapat digunakan sebagai terapi pemecahan berbagai masalah. Hipnotis atau Hypnotherapy adalah terapi yang menggunakan media hypnosis sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah-masalah psikologi/mental. Pikiran bahwa sadar kita ternyata mempunyai kontribusi yang besar [85%] dari apa yang kita lakukan setiap hari. Dengan melakukan Hypnotherapy objek hipnotis akan merasa tenang ketika merasakan kegelisahan bahkan phobia sekalipun, ini disebabkan karna alam bawah sadar kita terkonsentrasi terhadap sugesti positif yang membimbing kita untuk merubah pola fikir kita pada hal-hal positif yang di sugestikan.







BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan


Bahwa Hipnotis tidak digunakan hanya untuk kejahatan, Namun Hipnotis dapat digunakan juga untuk kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar