Sabtu, 18 Januari 2014

Tugas Makalah "Kesalahan Berbahasa"




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kesalahan Berbahasa” walaupun melalui jalan yang panjang disertai dengan berbagai macam kesulitan, namun syukur Alhamdulillah berkat adanya usaha dan bantuan dari teman-teman kelompok, maka kesulitan tersebut dapat diselesaikan.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas makalah yang diberikan oleh Ibu Dra. Rini Mutiara Ningsih selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunan makalah ini, namun kami harapkan mudah-mudahan makalah ini menjadi bermanfaat bagi perkembangan bahasa khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.


Serang, 21 Januari 2013


                                                                              Penyusun




DAFTAR ISI

  
KATA PENGANTAR.. 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN.. 5
1.1 Latar Belakang. 5
1.2 Rumusan Masalah. 5
1.3 Batasan Masalah. 5
1.4 Tujuan dan Manfaat. 6
BAB II 7
PEMBAHASAN.. 7
2.1 Kesalahan Berbahasa Indonesia. 7
2.1.1 Kesalahan Keefektifan Kalimat. 7
2.1.2 Kesalahan Pemilihan Kata. 7
2.1.3 Kesalahan karena Tidak Lengkapnya Fungsi Kalimat. 8
BAB III 10
PENUTUP. 10
3.1 Kesimpulan. 10
DAFTAR PUSTAKA.. 11


BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Kenyataan menunjukan bahwa orang Indonesia umumnya dan para pelajar khususnya tergolong dwibahasawan. Bahasa Indonesia dianggap sebagai B2 bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Pengajaran bahasa Indonesia dimulai sejak taman kanak-kanak, ini berarti bahwa pembinaan bahasa telah dimulai sejak dini. Namun ternyata masih banyak kesalahan dan persoalan dalam bahasa Indonesia.
Persoalan kebahasaan yang dihadapi dalam pengajaran bahasa Indonesia ialah adanya pengaruh B1 (bahasa daerah atau bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa Indonesia atau bahasa yang dipelajari). Pengaruh itu ada yang berkaitan dengan tata bunyi, tata bentuk kata, dan ada pula yang berhubungan dengan tata kalimat.
Ada dua jenis kesalahan berbahasa yakni; (1) Kesalahan terbuka dan (2) Kesalahan tertutup. Kesalahan terbuka adalah kesalahan berbahasa pada tingkat ketatabahasaan yang terlihat dalam kalimat-kalimat yang dihasilkan pelajar. Kesalahan tertutup merupakan kesalahan yang tersembunyi di balik kalimat yang tersusun secara benar menurut tata bahasa; secara benar menurut kaidah ketatabahasaan tetapi tidak benar dari sudut semantiknya. Lebih lanjut dikatakan  bahwa kesalahan-kesalahan terjadi karena adanya kesulitan dari pembelajar mempunyai arti yang penting bagi peneliti yaitu mereka dapat bukti tentang cara bahasa itu dipelajari terlebih dapat diketahui strategi atau metode yang tepat untuk pembelajarannya (Soenardji, 1989: 143-144).


1.2 Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu :
1.      Apakah yang menyebabkan seseorang sering melakukan kesalahan dalam berbicara.
2.      Bagaimakah langkah-langkah menjadi komunikator yang berhasil..
3.      Mengapa seorang komunikator harus mengusai beberapa hal sebulum berbicara.


1.3 Batasan Masalah

Pada pembahasan makalah ini, kami membatasi permasalahan “pada kesalahan-kesalahan berbahasa, hal yang harus dihindari oleh pendengar, dan hal yang harus dikuasai oleh komunikator”, Kami membatasinya demi kejelasan dan adanya spesifikasi sehingga pembahasannya dapat jelas dan akurat.
Adapun ruang lingkup pada makalah ini adalah berkaitan dengan seorang pelajar bahasa Indonesia, yang meliputi kesalahan-kesalahan berbahasa, hal yang harus dihindari oleh pendengar, dan hal yang harus dikuasai oleh komunikator.


1.4 Tujuan dan Manfaat

Setiap tindakan seharusnya disertai dengan tujua, demikian juga dengan makalah ini, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk menjelaskan apa penyebab seseorang sering melakukan kesalahan dalam berbicara.
2.      Menjelaskan langkah-langkah menjadi komunikator yang berhasil.







BAB II

PEMBAHASAN




2.1 Kesalahan Berbahasa Indonesia

2.1.1 Kesalahan Keefektifan Kalimat

Kalimat-kalimat yang dibuat pelajar tidak efektif karena tidak adanya kesatuan informasi/arti dan bentuk. Kalimat yang dibuat mengandung lebih dari satu kesatuan informasi sehingga sering menimbulkan kerancuan dan ketidaktepatan arti.  Bahkan, ada banyak pernyataan yang hanya berisi jajaran kata-kata saja tanpa arti yang jelas sehingga tidak membentuk sebuah kalimat yang utuh dari segi bentuk dan maknanya.
Contoh-contoh  kesalahan keefektifan kalimat:
·         Sering keluarga yang dari daerah pedalaman tinggal di luar kota lama dan banyak adalah petani.
·         Setelah itu, kendi adalah sedia untuk membakar dengan teknik ada primitiv sekali.
Alternatif pembenarannya:
·         Keluarga dari daerah pedalaman, yang sebagaian besar adalah petani,  sering tinggal di luar kota untuk waktu yang lama.
·         Setelah itu, kendi tersebut siap untuk dibakar dengan teknik tradisional.


2.1.2 Kesalahan Pemilihan Kata

Sebuah kata mengemban peran yang penting dalam sebuah kalimat/tuturan karena  arti atau makna sebuah kalimat dapat dibangun dengan pemilihan kata yang tepat. Apabila terjadi kesalahan pemilihan kata, maka akan terjadi pergeseran arti/makna kalimat, tidak sebagaimana diinginkan oleh penulisnya.

Contoh kesalahan pemilihan kata:
·         Situasi ini pusing untuk anak-anak dan bisa sangat mempengaruhi mereka.
·         Adalah banyak penjual dan pembeli dalam pasar.

Alternatif pembenarannya:

·         Situasi ini membingungkan anak-anak dan  sangat mempengaruhi mereka.
·         Ada banyak penjual dan pembeli di dalam pasar itu.



2.1.3 Kesalahan karena Tidak Lengkapnya Fungsi Kalimat

Kesalahan-kesalahan ini berupa ketidaklengkapan fungsi kalimat yang meliputi tidak adanya subjek, predikat yang tidak jelas, dan penghilangan objek  pada predikat berverba transitif.
Contoh kesalahan karena tidak bersubjek:
·         Untuk saya mengerti bagaimana mahasiswa-mahasiswa tentang pendidikan Indonesia dan khususnya pengajaran Bahasa Inggris.
·         Menurut orang wawancara di Indonesia ada yang bermacam-macam didapatkan daerah ke daerah.

Alternatif pembenarannya:

·         Saya mengerti pendapat para mahasiswa tentang pendidikan di Indonesia, khususnya sistem pengajaran Bahasa Inggris.
·         Menurut orang yang saya wawancarai, Indonesia mempunyai bermacam-macam kesenian yang berbeda disetiap  daerah.

Contoh kesalahan karena predikat kalimat yang tidak jelas:

·         Lebih dari itu, Aromatheraphy ini untuk ketegangan dan kesantaian, ini lebih baik membakar minyak di dalam kamar.
·         Dulu sebagian besar guru di Tim-tim dari pulau-pulau di Indonesia, tetapi sekarang mereka pergi dari Tim-Tim dan tidak cukup guru untuk sekolah di sana.

Alternatif pembenarannya:

·         Lebih dari itu, Aromatheraphy ini berfungsi untuk menghilangkan ketegangan dan menciptakan rasa santai. Ini dilakukan dengan membakar minyak wangi  di dalam kamar.
·         Dulu, sebagian besar guru di Tim-Tim berasal dari berbagai pulau di Indonesia, tetapi sekarang mereka meninggalkan Tim-Tim sehingga tidak ada cukup banyak guru untuk sekolah-sekolah  di sana.








3.1 Kesimpulan

Mereka yang mengira bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah, akan segera menyadari betapa rumitnya jika mereka berusaha dengan sungguh-sungguhmempelajari sastra dan bentuk tulisan lainnya. Salah satu hambatan bagi orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia adalah luasnya kosakata. Kenyataan bahwa bahasa ini memiliki 20 ribu kata serapan dari berbagai bahasa bias mengarah pada kesimpulan yang salah, seolah-olah bahasa Indonesia adalah bahasa yang relatif miskin dengan kosakata asli yang agak terbatas.
Kenyataan menunjukan bahwa orang Indonesia umumnya dan para pelajar khususnya tergolong dwibahasawan. Bahasa Indonesia dianggap sebagai B2 bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Pengajaran bahasa Indonesia dimulai sejak taman kanak-kanak, ini berarti bahwa pembinaan bahasa telah dimulai sejak dini. Namun ternyata masih banyak kesalahan dan persoalan dalam bahasa Indonesia.
Persoalan kebahasaan yang dihadapi dalam pengajaran bahasa Indonesia ialah adanya pengaruh B1 (bahasa daerah atau bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa Indonesia atau bahasa yang dipelajari). Pengaruh itu ada yang berkaitan dengan tata bunyi, tata bentuk kata, dan ada pula yang berhubungan dengan tata kalimat.
Seorang komunikator untuk mendapatkan hasil yang maksimal harus menguasai hal-halyang bias mendukung penampilannya. Dalam melakukan komunikasi, kita biasa menjadi pembicara ataupun pendengar. Untuk menjadi pendengar yang baik sehingga kegiatan bias berjalan lancar, kita harus menghindari hal-hal yang tidak perlu.










DAFTAR PUSTAKA


Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar. Jakarta: Gramedia.
M. Moeliono, Anton. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Suyono, Dendi. 1989. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Prias



Tidak ada komentar:

Posting Komentar